Minggu, 07 Juli 2013

'Logistics and Globalisasi"


Istilah logitik sering kali di dekatkan dengan istilah transportasi, yaitu proses perpindahan muatan barang ataupun orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan proses logistik adalah manajemen transportasi yang terhubung dengan segala hal pembelian dan kontrol dari jasa perpindahan Bisnis logitik adalah merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan (Coyle, John J, et.al).

Logistik juga disebut sebagai strategi mengelola dan pengadaan, pergerakan dan penyimpanan bahan baku, suku cadang dan persediaan produk jadi (finished good) serta arus informasi yang terkait dalam proses tersebut, melalui organisasi dan saluran pemasaran sehingga dapat memaksimalkan keutungan bagi perusahaan baik saat ini dan masa yang kan datang dengan biaya yang seefektif mungkin.

Logistik adalah bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani arus barang, arus informasi dan arus uang melalui proses pengadaan (procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi (transportation), distribusi (distribution), dan pelayanan pengantaran (delivery services) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen, secara aman, efektif dan efisien, mulai dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination). Pada dasarnya obyek logistik tidak terbatas pada logistik barang, namun mencakup pula logistik penumpang, logistik bencana, dan logistik militer (pertahanan keamanan), sedangkan aktivitas pokok logistik meliputi pengadaan, produksi, pergudangan, distribusi, transportasi, dan pengantaran barang yang dilakukan oleh setiap pelaku bisnis dan industri baik pada sektor primer, sekunder maupun tersier dalam rangka menunjang kegiatan operasionalnya.

Globalisasi dan logistik merupakan dua perpaduan yang saat ini tidak mungkin kita pisahkan, dua hal tersebut saling berkaitan sangat erat. Globalisasi dapat diartikan adalah cara pandang kita terhadap dunia berubah yakni kita menggangap bahwa dunia ini tanpa ada batas negara, secara langsung dapat dikatakan bahwa dunia ini adalah sebuah negera. Bahwa saat ini sudah kurang relefan kita berbicara mengenai persaingan antar perusahaan, namun saat ini yang terjadi adalah persaingan antar negara.


Selain difinisi globalisasi diatas ada beberapa difinisi yang disampaikan oleh Jan Aart Scholte yaitu: Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain. Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi. Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

Dalam kehidupan nyata globalisasi saat ini sangat kita rasakan misalnya, saat ini banyak produk-produk elektornik yang membanjiri pasar domestik ternyata dibuat di negara China, padahal dulunya merupakan perusahaan di kawasan Eropa dan Amerika misalnya Nokia, Blackberry, Dell dll. Contoh lain adalah, pabrik mobil Toyota saat ini hampir tersebar di seluruh penjuru dunia untuk memenuhi kebutuhan pasar di seluruh dunia, nilah fenomena globalisasi yang tak terbendung.

Sejalan dengan itu, berdasarkan kondisi geografis Indonesia yang terdiri lebih dari 17.000 (tujuh belas ribu) pulau yang terbentang sepanjang 1/8 (satu per delapan) garis khatulistiwa dengan kekayaan alam yang melimpah dan menghasilkan komoditas strategis maupun komoditas ekspor. Kondisi ini semestinya mampu menjadikan Indonesia sebagai “supply side” yang dapat memasok dunia dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki dan hasil industri olahannya, sekaligus menjadi pasar yang besar atau “demand side” dalam rantai pasok global karena jumlah penduduknya yang besar. Sehingga dibutuhkan Sistem Logistik Nasional yang terintegrasi, efektif dan efisien untuk mendukung terwujudnya peranan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar