Rabu, 10 Juli 2013

Tantangan Maritime Logistics Indonesia


Sebagai negara maritim terbesar dunia Indonesia dan dihadapkan pada posisi geopolitik dan geoposisi yang strategis. Ini tercermin dari keberadaan Selat Malaka, selat ini merupakan salah satu selat tersibuk didunia, diperkirakan sebanyak 1,200 kapal melintasi Selat Malaka setiap harinya, Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia, sama pentingnya seperti Terusan Suez atau Terusan Panama. Selat Malaka membentuk jalur pelayaran terusan antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta menghubungkan tiga dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia yaitu India, Indonesia dan Cina.

Pada tahun 2003 sebanyak setengah dari minyak dunia yang diangkut oleh kapal tanker melintasi Selat Malaka dengan jumlah yang mencapai sekitar 11 juta barel minyak per hari, dan diperkirakan meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Asia (terutama China, Indonesia dan Malaysia) dan Kawasan Asia Pasifik (Jepang dan Korea).

Sehingga bisa dikatakan Selat Malaka adalah urat nadi perekonomian dunia yang menjadi jalur penghubung perdagangan dunia. Namun sampai dengan saat ini Indonesia belum menikmati kesibukan selat tersebut. Semenjak adanya gejolak politik di Timur Tengah antara Arab dan Israel, kapal-kapal tangker yang besar-besar harus melalui selat Malaka untuk mencapai Jepang, Korea dan Negara-negara di Asia Pasifik.


Gambar  Jalur Utama Kontainer Dunia

Posisi geostrategis tersebut diatas merupakan karunia, yang tidak semua negara memilikinya, sehingga Indonesia dapat mengambil peran yang lebih untuk mengatur keberadaan selat tersebut dan mengambil devisa dari jasa-jasa alur pergadangan yang melalui laut.

Selat Malaka merupaka salah satu tantangan Indonesia saat ini dan dimasa yang akan datang seiring dengan terjadinya pergeseran pertumbuhan ekonomi dari negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika ke Negara negara Asia dan Asia Pasifik.

Tantangan selajutnya adalah perdagangan dunia yang didominasi oleh perdagangan yang melalu jalur laut (seaborne trade). Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini. Transportasi maritim memiliki signifikansi tinggi untuk perekonomian dunia, mengingat bahwa hampir 90% dari barang yang diperdagangkan melintasi perbatasan diangkut pada samudera dan lautan.


Sumber: UNCTAD, 2012

Gambar Grafik Indeks Produksi Industri Organization for Economic Cooperation and Development (OCED) , DB Dunia, dan Perdagangan Barang Dunia Serta World Seaborne Trade.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar